Rabu, 16 Februari 2011

Si-Pungguk Sedang Pilu

oleh Uchi Rizi Setiyowati pada 29 November 2010 jam 0:50
 
Akulah si Pungguk
Volume suaraku memang tinggi. Nadanya juga keras. Tutur kataku banyak yang salah. Ucapanku banyak yang tak berarti. Diamku sering dimaknai orang bahwa aku sedang marah, walau sebenarnya aku diam karena memang aku tidak ingin bicara. Aku terlahir diantara terik Matahari, gelap malam yang pekat, guyuran hujan dipenuhi halilintar dan badai. Bajuku yang lusuh membuat orang enggan untuk memalingkan muka ke arahku. Semenjak lahir pun aku sudah dalam keprihatinan... hingga tua sekarang tetap jadi orang susah.
Ku rasa pedih ini sendiri dalam pekat malam.

Kalimatmu terhujam dalam. Sungguh sangat dalam...
Sebenarnya aku ingin bertanya saat itu juga, kenapa terucap darimu Rembulan cantik yang berhati lembut? Sebesar apakah kesalahanku padamu Rembulan? Andai aku menuruti egoku...
Akan aku tanyakan " aturan mana? " ... " dan... dan... dan... dan.... " ( aku pikir lagi, diam sepertinya lbh baik, dan tidak ada gunanya menuruti hati yang tak terkendali )
Maka disini aku sedang belajar mengelola pilu menjadi susunan kata agar terasa lebih ringan.
Rembulan...
...aku tak pernah mengharap kesusahan bagi orang lain, sedikitpun tak pernah terlintas olehku. Ucapanku hanya kata yang tak berarti, sekedar bualan dan guyonan si bodoh ini.
Rembulan... mengertilah bahwa aku tak bisa sempurna sepertimu. Aku tak bisa setinggimu. Aku tak sepertimu yang bisa memberi cahaya bagi gelapnya malam.
Mengertilah, bahwa aku adalah si Pungguk yang menginginkan seperti Rembulan... Ketika ingin ku raih tak sampai tangan ini... Aku baru bisa mimpi menjadi sepertimu...

Intinya,
Meskipun Pungguk tapi aku bukan orang jahat.
Segala kesalahan adalah dari ucapanku sendiri... Aku minta maaf jika canda melukai Rembulan yang lembut penuh cahaya... Sekali lagi aku minta maaf jika kau terluka.

( 112526 untuk ku yg sedang Pilu...

2 komentar: