Jumat, 10 Desember 2021

Diujung Tahun 2019

Saat-saat yang cukup menguras emosi. Rasa syukur karena telah selasai melaksanakan pendidikan reguler seskoad, senang bisa berkumpul kembali di Jakarta, bahagia karena mendapat tugas dan tanggung jawab yang baru sebagai komandan detasemen, sedih karena harus beberapa waktu akan berpisah dengan suami atau anak, Melo karena harus terpisah kembali oleh keadaan. Campur jadi satu.

Minggu, 8 Desember 2019  penerbangan kami ke kota Ambon pukul 06.00 WIB dijadwalkan. Dan akan tiba di Ambon pukul 12.30. WIT.

Kami diantarkan kedua anak kami yang masih ngantuk. Jam 03.30 WIB sudah saya bangunkan untuk bersiap. Sepanjang perjalanan ke bandara kedua putra kami tidur di sebelah kanan kiri mengapit ibunya. Saya genggam tangan mereka erat. Saya cium bergantian. Untuk menyampaikan pesan bahwa kita harus kuat dan tetap semangat untuk menjalani apapun yang terjadi di depan sana. Lakukan yang terbaik dengan penuh rasa syukur dan sabar.

Sampai di Halim Perdana Kusuma kami boarding pass dengan bawaan bagasi yang tidak terlalu banyak. Salam perpisahan dengan kedua putra kami. Kami berusaha selalu tersenyum dan menumbuhkan keyakinan yang kuat. Mereka akan baik-baik tanpa ayah ibu nya. Dan kita akan segera bertemu lagi. 

Hati-hati. Jaga selalu adikmu. Saling membantu. Saling berbagi. Saling mengasihi. Pilihlah teman yang baik dan baik-baik. Jangan tinggal sholat 5 waktu. Jangan menyusahkan saudara. Nurut apa kata orang tua.

Kami sempatkan berfoto di samping pesawat. Untuk menandai awal perjalanan kami di tempat yang baru. Tiga pose di luar dan dua jepretan di dalam kabin pesawat. 

Tak lama kemudian suara pengeras suara dari awak kabin memberi tahu bahwa pesawat kami segera tinggal landas.

Bismillahi majreha wamursaha...

Seat belt sudah terpasang. Semoga perjalanan ini selamat sampai tujuan.

Suara gemuruh pesawat Air bus yg kami tumpangi melaju di landasan bandara Halim Perdana Kusuma.

Begitu juga gemuruh hati kami mengingat kedua buah hati yang kami tinggalkan di ibu kota. Tak kuasa kami menahan air mata. Alhamdulillah ada kakak dan ponakan-ponakan kami yang selalu siap direpotkan saat kami butuh bantuan. Seperti saat sekarang ini.

Pesawat yang kami tumpangi semakin naik ketinggiannya. Kami hanya Diam....memejamkan mata... dalam pikiran dan perasaan masing-masing mengembara mengenang perjalanan yang sudah kami lalui. Susah senang. Turun naik. Sempit lapang semua terasa jelas dalam ingatan. Tangan kami pun semakin erat berpegangan tanda saling menguatkan.

Satu tahun terakhir ini fokus kami ke hal lain. Mereka sering kami tinggalkan. Disaat mereka akan ujian Akhir Semester. Disaat mereka membutuhkan kami disampingnya, kami pergi untuk tugas.

Sesak rasanya nafas ini.

Astaghfirullah.... Berulang-ulang. Semoga Allah beri rahmat untuk kami yang berangkat dan anak-anak yang kami tinggalkan. Jagalah mereka ya Allah dimanapun anak-anak kami berada. Bimbinglah selalu di jalan yang benar, di jalan-Mu. Tetapkanlah imannya dan selalu mendirikan sholat.

Sepanjang keheningan hatiku terus berbisik kepada Ilahi Robbi, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengabulkan setiap do'a. 

Aamiin Yaa Mujibassayliin...

Dari balik awan yang cerah terlihat keindahan pulau dibawah sana. MasyaAllah indahnya ciptaan -Mu ya Rob. Awan. Awan putih, awan bergerak, awan diam, awan pudar, awan coklat, awan hitam, awan yang membentuk gulungan dan gumpalan. 

Pesawat mulai turun sedikit demi sedikit. Semakin jelas keindahan pantai dan pulau Ambon. Warna airnya seperti gradasi warna yang kontras. Bersih, jernih, masih terlihat asli alamnya. MasyaAllah begitu sempurna ciptaan-Mu Yaa Robb.

Beberapa minggu tidak turun hujan di kota Ambon. Hari ini Alhamdulillah kami disambut dengan sejuknya udara setelah turun hujan. Segar...

Kami dijemput salah satu perwira pertama dari detasemen. Tidak ada macet seperti di Jakarta dan kota-kota di pulau Jawa. 20 menit kemudian tibalah kami di wisma Kodam Pattimura.

Suami laporan kepada atasannya bahwa kami sudah tiba di kota Ambon, saya pun laporan ke ibu ketua di sini. 

Dinner bersama kepala perhubungan Angkatan Darat kota Ambon, beserta keluarga.

Sampai kami di restoran sebuah hotel di kota Ambon.i

View nya sungguh cantik. Sisi kanan kiri kami kota aAmbon di malam hari. Lampu-lampu diantara warna gelap malam. Sisi depan kami pemandangan tepi laut yang tenang.

Beliau bersama keluarga sudah tiba. Kami bertiga kompak berdiri dan menghampiri untuk memberi sambutan. Salam dan perkenalan.

" Ijin komandan view nya bagus sekali " komandan tersenyum  mengangguk-angguk.

" Ayo silahkan pesan "

Sebagai yunior, saya persilahkan ibu ketua untuk terlebih dahulu memesan.

Sambil menikmati hidangan yang telah tersaji, kami berbincang ringan.

Alhamdulillah perbincangan sangat akrab dan bersahabat. Semoga kami bisa menyesuaikan di tempat ini. Semoga hubungan profesional kerja maupun personal tetap baik.

Ibu ketua disini terlihat kalem, cantik, berkulit putih, dan humble.

Baiklah saya harus bisa mencairkan agar hubungan emosional kami terbentuk, meski waktuku tidak banyak disini. 

Dini hari, 9 Desember 2019. 03.00 WIT. Aku terbangun. Rasanya mataku begitu terang. Saatnya aku meminta kepada Sang Pencipta langit bumi seisinya.

Permintaanku khusus dalam tugas dan tanggung jawab yang baru. Lalu anak-anakku yang jauh disana. Semoga Allah selalu menjaga mereka. Hari ini awal ujian Penilaian Akhir Semester. Semoga dimudahkan dan mendapat hasil yang sesuai harapan.

Pagi disini terasa cepat. Serah terima jabatan yang tadinya dijadwalkan tanggal 10 Desember 2019 tiba-tiba dimajukan menjadi hari ini. Pagi jam 08.30. 

Senin, 9 Desember 2019 pukul 09.00 WIT penandatanganan surat serahterima jabatan di saksikan kepala perhubungan Angkatan Darat Kodam XVI Pattimura dan seluruh peserta upacara.

Dilanjutkan acara ramah tamah....

 ( To be continued )